Tanggapan kurang positif terhadap Asuransi Jiwa

>> Monday, December 29, 2008

Dari beberapa blog, posting, forum, dan diskusi di internet, saya menemukan beberapa hal seputar pandangan mengenai asuransi. Blog, posting, forum dan diskusi tersebut berada di seputar kita, di Indonesia, yang dikemukakan oleh orang-orang Indonesia, calon penerus bangsa kelak.

Beberapa tanggapan mengenai asuransi yang mereka kemukakan:
  1. Sudah punya asuransi, tapi kok saya sehat terus, jadi nggak berguna dong, asuransinya...
  2. Nggak percaya, bro..., asuransi? Nggak deh!
  3. Asuransi kan hanya menguntungkan agennya aja...
  4. Janji-janji agen muluk-muluk, padahal kenyataannya gak tau juga..
  5. Punya Asuransi, premi saya sekian, lho..., dapatnya? Aduh, lupa ya.... Nanti saya lihat dulu. Penting ya?
  6. Pikir-pikir dulu, deh, mending investasi tanah atau rumah....
  7. Beli emas lebih menguntungkan
Dulu sekali, waktu saya masih senang main-main, beli ini itu, dan lain-lain yang intinya sama, yaitu "Asuransi, gak dulu deh..." banyak tawaran Asuransi untuk saya, keluarga, dan orang tua saya, namun semua kami tolak. Sepertinya meng-"image" kan kematian, kecelakaan, pokoknya yang serem-serem.

Kini, namanya juga kehidupan, tentu ada perubahan ke arah yang lebih positif dalam cara pandang. Saya bertemu dengan orang-orang yang bahkan sangat berani berinvestasi, dengan modal sedikit, namun hasil besar. Ada juga praktisi-praktisi dan pengamat-pengamat keuangan yang melalui seminar-seminar dan buku-bukunya mengajari saya untuk memahami bahwa investasi masa depan penting.

Kantor PT Sun Life Financial of Canada sekitar tahun 1900

Untuk tangapan dari beberapa tanggapan yang kurang positif di atas...
  1. Sudah punya asuransi, tapi sehat terus? Ya, berbahagialah dan bersyukur karena kesehatan merupakan anugrah, selain melakukan pola hidup sehat, tentunya kesehatan adalah hal yang semua manusia normal ingin mendapatkannya. Tujuan asuransi kesehatan adalah mengantisipasi jika pemilik polis (tertanggung) suatu saat mengalami musibah sakit, sehingga kehilangan beberapa hari produktif untuk bekerja (mendapatkan income). Katakanlah jika sakit, maka income yang tidak jadi didapat dapat tergantikan oleh asuransi, dan mengurangi pengeluaran ekstra untuk biaya rumah sakit. Jika sehat terus? Ada uang pertanggungan yang tidak hilang dari asuransi kesehatan tersebut, yang kelak akan digunakan oleh ahli waris kita untuk mengurus segala keperluan pemakaman kita (misalnya), karena kita toh tidak hidup selamanya di dunia ini.
  2. Tidak percaya asuransi? Salah satu dari inti Asuransi adalah bisnis kepercayaan. Kita dapat memilih, memilah, dan menentukan perusahaan Asuransi mana yang memiliki predikat, kekuatan finansial yang baik, agen yang bisa Anda percaya, dan produk yang ditawarkan agar diteliti dan dimengerti sejelas-jelasnya.
  3. Menguntungkan agen? Ya. Asuransi menguntungkan Agen, makanya banyak agen asuransi yang menawarkan produknya. Namun dari sisi konsumen / nasabah, asuransi jelas lebih menguntungkan nasabah dari pada si agen. Katakanlah, agen mendapat komisi dari setiap polis yang dihasilkannya, anggaplah sebagai biaya pengurusan, namun apa yang didapatkan nasabah? Jaminan masa depan, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, dan sejumlah uang pertanggungan yang besar, yang tentu saja jika dibandingkan dengan komisi, pendapatan agen sangat sedikit. Seperti menabung di bank, ada biaya dan pemotongan bunga akibat pajak, begitu juga asuransi, ,ada biaya. Jika kita rela memberikan komisi pada bank, kenapa harus tidak rela memberi komisi pada agen dengan hasil investasi yang di dapat nasabah sangat baik?
  4. Janji muluk-muluk? Sekali lagi, kenali dengan benar perusahaan, program, dan agen. Anda tidak akan mendapatkan janji muluk-muluk jika ANDA tidak menginginkan hal yang muluk-muluk. Jika ANDA berpikir wajar mengenai pendapatan Investasi di Asuransi, Agen juga tidak akan "terpaksa" menjanjikan muluk-muluk. Kenali agen ANDA.
  5. Sudah punya asuransi tapi tidak mengerti benar apa yang di dapat? Jangan membeli asuransi berdasarkan paksaan agen, karena masa depan ANDA di tangan anda sendiri, bukan agen. Anda mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk berasuransi, tentu sebaiknya ANDA tahu betul apa yang ANDA beli. Seperti ANDA membeli komputer, rumah, atau hal lain, tentu ANDA akan meneliti barang sebelum membeli. Perlakukanlah sama dengan membeli asuransi.
  6. Tanah, rumah, juga merupakan investasi yang dapat dipakai dan berguna kelak di kemudian hari. Begitu pula Asuransi, bahkan lebih penting menurut saya. Kenapa? Tanah, rumah, kendaraan, dan lain-lain merupakan barang pakai. Anda bisa memilikinya kapan saja jika anda mempunyai cukup dana. Namun Asuransi menyangkut jiwa ANDA, Jiwa yang tidak dapat ANDA beli seberapapun uang ANDA. Beli asuransi bukan berarti jiwa anda diselamatkan, bukan, melainkan ANDA memiliki proteksi terhadap jiwa ANDA terutama jika ANDA kehilangan Income untuk membeli rumah, tanah, dan lain-lain.
  7. Emas lebih menguntungkan? Ya, emas memang menguntungkan. Namun, saya hanya akan membeli emas jika saya sudah sangat berlebih penghasilan. Namun emas tidak dapat menggantikan Income ANDA jika ANDA sakit, kecuali ANDA menjual Emas tersebut, dan emas tersebut hilang karena ANDA jual. ANda tidak memilikinya lagi. Asuransi memproteksi ANDA, dan Asuransi tidak akan hilang sepanjang ANDA masih hidup, sehat atau tidak.
Jadi, tahap awal, selamat merenung, berpikir, berencana, membuat konsep, dan merealisasikannya.

Salam... :)


0 comments:

  © Blogger template Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP