Masih ada Peluang Investasi di tengah krisis global
>> Monday, January 19, 2009
Gejolak perekonomian dunia sekarang sangat menarik perhatian seluruh dunia, baik kalangan pebisnis maupun orang awam. Banyak dari kita yang kemudian merasa ragu dan takut untuk melakukan investasi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa situasi perekonomian global akhir-akhir ini penuh dengan ketidakpastian. Berawal dari krisis subprime mortgage yang dimulai pada awal 2007, dampaknya tidak hanya dirasakan pada institusi keuangan raksasa di Amrik, tetapi juga oleh banyak Investor di Indonesia.
Menurut pakar ekonomi Faisal Basri di dalam seminarnya tentang “Ekonomi Pasar Sosial dan Krisis Ekonomi Global”, dalam keadaan krisis begini, tetap harus melakukan investasi, pada intinya, sebagai usaha bersama untuk mencapai masa depan perekonomian yang lebih baik. Namun itupun harus sesuai dengan karakter si Investor, instrumen investasi, dan lingkungan pasar.
Lalu, bagaimana langkah kita untuk menjadi investor untuk menghadapi masa krisis?
Bagi kita yang masih awam akan dunia investasi, ada beberapa tips untuk melakukan investasi di tengah kondisi pasar yang tidak menentu ini. Yaitu, kenali terlebih dahulu bagaimana profil resiko kita. Secara umum, ada 3 jenis profil resiko, yaitu Agresif, Moderat, dan konservatif.
- Agresif. Tipe Investor ini menyukai pertumbuhan portofolio yang agresif, dan tidak terlalu khawatir terhadap fluktuasi jangka pendek/menengah. Tipe ini cocok untuk berinvestasi di pasar saham.
- Moderat, berkarakterisitk lebih condong pada pertumbuhan portofolio yang stabil. Untuk karakter ini lebih cocok berinvestasi dalam instrument pendapatan tetap, baru sisanya pada saham.
- Konservatif adalah tipe investor yang lebih mengutamakan pengembalian nilai investasi secara rutin tanpa ada fluktuasi pasar, dan menerima nilai investasi mereka dengan pasti walau kelak nilai investasi mereka akan mengalami penurunan.
Secara khusus, ada tambahan lain penentiuan profil investasi yang lebih spesifik, yaitu Ekstra-Agresif, Ekstra-Dinamik, Esktra-Prima, dan Ekstra-Progresif.
Profil resiko pada umumnya dapat ditentukan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan pilihan yang disediakan.
Setelah mengetahui profik resiko kita, masih ada lagi hal-hal yang perlu diperhatikan oleh setiap investor di masa-masa yang tak menentu ini, 3 hal, yaitu melakukan investasi jangka panjang, diversifikasi, dan mencicil.
Investasi jangka panjang
Dalam jangka pendek, 1-5 tahun misalnya, pergerakkan nilai investasi terutama di pasar saham bisa saja sewaktu-waktu menurun. Namun dalam jangka panjang, missal 7 tahun atau lebih, pergerakkan nilai investasi cenderung mngikuti pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Maka dari itu, jika kondisi market tiba-tiba drop, investor dianjurkan untuk tetap tenang.
Diversifikasi
Setiap investor, selain harus mengetahui profil resiko yang dimiliki, juga harus melakukan diversifikasi investasi, seperti kata pepatah, “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang”.
Contoh, jika kita memiliki profil resiko agresif, maka kita perlu menyebar investasi di berbagai macam saham. Cara termudah adalah dengan membeli produk Unit-Link, dimana manajer investasi akan secara otomatis menginvestasikan dana kita di berbagai macam saham di sejumlah sektor untuk menyebar resiko investasi sehingga nilai investasi tidak turun secara signifikan bila terjadi gejolak di salah satu sektor.
Mencicil
Yang dimaksud dengan mencicil adalah berinvestasi tidak secara langsung dengan modal besar, melainkan secara pertahun, persemester, pertigabulan atau bahkan perbulan. Keuntungan sistem mencicil (Rupiah Cost Averaging) dalam keadaan pasar yang tidak menentu ini adalah kita dapat memanfaatkan keadaan pasar yang sedang turun untuk tetap berdisiplin membeli unit investasi di tingkat harga yang lebih murah. Dengan demikian, pada saat pasar membaik kembali, kita akan mendapat keuntungan tambahan, yaitu mengeluarkan modal yang relatif kecil, namun mendapatkan keuntungan yang prosentasenya sama dengan investasi besar, dan kerugian yang lebih sedikit jika kondisi pasar menurun
Bagaimana cara yang lebih mudah untuk berinvestasi, mengingat begitu banyak instrument investasi yang harus selalu diawasi perkembangannya, jika kita sudah cukup sibuk dengan pekerjaan sehari-hari?
Sun Life financial
Apa keunggulan Produk Unit-Link PT Sun Life Financial
Program Unit-Link PT Sun Life Financial Indonesia dikenal dengan nama “Brillance”, memungkinkan nasabah memilih profil Investasi yang lebih banyak, yaitu ada 7 (Tujuh) profil resiko investasi.
Premi Brilliance terbagi akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu premi Asuransi Berkala dan Premi Investasi berkala. Premi asuransi berkala pada tahun pertama akan dialokasilan 95% untuk uang pertanggungan, dan premi Asuransi tahun berikutnya hanya 5% untuk uang pertanggungan, kelebihannya dialokasikan pada Premi Investasi berkala. Dengan demikian, premi Investasi di tahun ke-2 dan seterusnya akan mengalami kenaikkan (tanpa merubah total premi pertahun yang rencananya dibayarkan, sehingga hasil investasi akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk Unit-Link lainnya.
Apakah PT Sun Life Financial Indonesia merupakan anak perusahaan Sun Life and co. di Kanada?
PT Sun Life Financial Indonesia merupakan anak perusahaan Sun Life & co di Kanada, namun keduanya adalah badan hokum yang terpisah. Sun Life Kanada hanya sebagai pemegang saham PT Sun Life Financial Indonesia. Sebagai pemegang saham, Sun Life & co Kanada perlu menambah modal PT Sun Life Financial Indonesia jika diperlukan. Namun, karena PT Sun Life Financial Indonesia berada di bawah naungan
Berapa dana yang kita butuhkan untuk mulai melakukan Investasi?
Program Brilliance membuka kesempatan bagi kita untuk berinvestasi dengan modal yang sangat kecil yaitu Rp.1.500.000,- pertahun, dengan masa mencicil minimal adalah 2 tahun. Tentu saja, jumlah premi dan masa mencicil akan mempengaruhi hasil investasi kita. Jika kita belum memiliki Unit-Link, tunggu apa lagi?
Selamat berinvestasi.
0 comments:
Post a Comment